Tanah Luas Darurat Sampah, Pemerintah dan Tokoh Masyarakat Serukan Aksi Bersama

PASESATU.COM | ACEH UTARA – Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, kini masuk dalam kategori darurat sampah, memicu keprihatinan berbagai pihak. Salah satunya datang dari tokoh masyarakat Tanah Luas, Zubir Almas, yang juga anggota Persatuan Perantau Aceh Malaysia (PPAM) dan saat ini berdomisili di Malaysia.

Zubir, dalam keterangannya yang diterima pasesatu.com pada Sabtu (26/04/2015), mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi lingkungan di kampung halamannya yang dinilai semakin kotor, kumuh, dan menimbulkan bau tidak sedap. Ia menegaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab bersama untuk kesehatan masyarakat dan kelestarian alam.

"Kalau lingkungan dibiarkan kotor, itu menjadi sarang penyakit. Sampah yang berserakan bisa mengundang serangga, tikus, dan hewan pembawa penyakit lainnya," kata Zubir. Ia juga menambahkan bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah langkah penting untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Sementara itu, Plt Camat Tanah Luas, Bakhtiar, S.E., membenarkan kondisi tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanganan, termasuk melakukan pertemuan dengan aparat desa di sekitar Lapangan Sepak Bola Bumi Gas, baik di aula kecamatan maupun di kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).

"Sudah pernah kita lakukan pembersihan, tetapi tidak bertahan lama karena masyarakat tetap membuang sampah di lokasi tersebut," ujar Bakhtiar.

Untuk mengatasi persoalan ini, Bakhtiar mengungkapkan rencana menggandeng perusahaan serta Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Aceh Utara, Serta akan membangun pagar di sepanjang jalan sekitar lokasi tersebut. Selain itu, juga akan ditempatkan petugas jaga untuk mencegah masyarakat membuang sampah sembarangan.

Bakhtiar juga menyebutkan bahwa masalah sampah di Tanah Luas tidak hanya berasal dari warga setempat, tetapi juga dari masyarakat Kecamatan Matangkuli dan Nibong yang membuang sampah di kawasan tersebut.

"Kami juga sudah meminta kepada DLHK untuk menambah dua unit armada pengangkut sampah guna mempercepat penanganan," tambahnya.

Lebih lanjut, Bakhtiar melalui Apdesi akan mengimbau masyarakat untuk menyediakan tempat sampah di depan rumah masing-masing. Selain itu, pihaknya mendorong perusahaan untuk melatih masyarakat dalam memilah dan memanfaatkan sampah bernilai ekonomis sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi lokal.

"Masalah sampah ini menjadi tanggung jawab bersama demi kebaikan dan kebersihan lingkungan," ujar Bakhtiar. (*)