Sebanyak 399 Jamaah Aceh Utara Siap Berangkat Haji Tahun 2025
Font Terkecil
Font Terbesar
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Aceh Utara, Tarmizi, S.I.Kom. Dalam sambutannya, ia menyampaikan imbauan kepada para jamaah agar menjaga kesehatan dan mempersiapkan diri secara fisik maupun mental agar dapat menunaikan ibadah dengan baik.
“Taati seluruh arahan yang telah disampaikan selama proses manasik di tingkat kecamatan dan kabupaten. Bekal ilmu dan kesiapan diri sangat penting agar pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar,” ujarnya.
Wakil Bupati juga menyoroti keberagaman latar belakang para jamaah, yang terdiri dari berbagai usia dan tingkat pendidikan. Hal itu menurutnya menjadi alasan pentingnya manasik untuk menyatukan pemahaman dan kesiapan.
Tahun ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga menetapkan sebagai Tahun Ramah Lansia dan Disabilitas, mengingat tingginya jumlah jamaah lanjut usia. Pemerintah memberikan dukungan melalui bimbingan dan pembinaan agar jamaah tetap dapat beribadah secara mandiri.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Utara, Tgk. Fadli, dalam laporannya menyebutkan bahwa dari 399 jamaah tersebut, sebanyak 156 adalah laki-laki dan 243 perempuan. Para jamaah ini akan diberangkatkan dalam dua kelompok terbang (kloter), yaitu Kloter 2 dan Kloter 10.
Kloter 2 terdiri dari 16 jamaah dari Kecamatan Syamtalira Bayu yang akan bergabung dengan jamaah dari kabupaten/kota lain di Aceh. Sementara Kloter 10 merupakan kloter penuh berisi 383 jamaah dari berbagai kecamatan di Aceh Utara.
Menurut data Kemenag Aceh Utara, jamaah tertua tahun ini adalah Ramlah Muhammad Amin (91 tahun) dari Kecamatan Lapang dan Muhammad Ajad Husen (90 tahun) dari Kecamatan Baktiya. Sedangkan jamaah termuda adalah Al Munawir (19 tahun) dan Nanda Aulia Rizki (22 tahun), keduanya berasal dari Kecamatan Tanah Luas.
Kloter 2 dijadwalkan mulai bergerak dari daerah pada 18 Mei dan terbang pada 19 Mei 2025, sedangkan Kloter 10 berangkat pada 26 Mei dan terbang pada 27 Mei 2025. Adapun calon jamaah cadangan akan diberangkatkan melalui kloter berikutnya apabila terdapat kursi kosong akibat pembatalan keberangkatan.
Pembukaan manasik haji turut dihadiri oleh pejabat pemerintah daerah, termasuk Asisten II, sejumlah kepala OPD, dan para calon jamaah.(*)