BREAKING NEWS

PTPN IV Cot Girek Tegaskan Komitmen Perbaikan Jalan, Cegah Pencurian, dan Evaluasi CSR



PASESATU.COM | ACEH UTARA - Manajer PTPN IV Regional 6 Cot Girek memberikan klarifikasi terkait pelaksanaan nota kesepakatan dengan warga sekitar. Menurutnya, terdapat komitmen bersama antara masyarakat dan manajemen sebelumnya mengenai perbaikan jalan dari KM VIII hingga area perkebunan.

"Saya baru menjabat sebagai manajer. Berdasarkan informasi dan dokumen yang saya pelajari, memang ada kesepakatan dengan warga yang ditandatangani oleh pejabat lama. Saat itu, rencana perbaikan jalan sudah disiapkan, bahkan alat berat sudah dipesan," ujarnya kepada media pada Rabu (23/04). 

Namun, keterbatasan alat berat menjadi kendala utama saat itu. "Alat berat seperti greder dan compactor masih digunakan dalam proyek lain yang tengah berlangsung dan masih dalam masa kontrak. Jika dipindahkan, dikhawatirkan akan berdampak pada kontrak dan dikenakan denda terhadap vendor," tambahnya.


Setelah kontrak proyek selesai, alat berat sempat direncanakan untuk dialihkan ke lokasi jalan yang rusak. Namun, kebijakan dari manajemen pusat memutuskan alat tersebut dialihkan ke lokasi lain yang dianggap lebih mendesak.

"Alhamdulillah, saya tetap berkomitmen memperbaiki jalan tersebut. Hari ini cuaca membaik setelah hujan terus-menerus yang sempat menghambat pengerjaan. Kami sudah mengerahkan alat berat dan mulai melakukan pengerjaan awal berupa perataan jalan," jelasnya.

Berdasarkan pantauan di lapangan, Manajer PTPN IV Regional 6 meninjau langsung proses perataan badan jalan menggunakan alat berat jenis grader. Kegiatan ini turut disaksikan oleh Mukim Kemukiman Beurandang, Usman (Pangeran), serta asisten perkebunan. Selain grader, terlihat juga satu unit alat berat jenis compact. 

Terkait Penanganan Kasus Pencurian

Menanggapi pertanyaan seputar kasus pencurian di area kebun, manajer menyatakan bahwa pihak perusahaan telah bekerja sama dengan aparat penegak hukum.

"Setiap pelaku yang tertangkap langsung diserahkan ke Polres. Namun, kami tetap melakukan pertimbangan terhadap kondisi sosial, seperti jika pelakunya perempuan atau anak-anak, yang bukan menjadi target operasi utama," katanya.

Ia juga memastikan bahwa sejauh ini belum ditemukan keterlibatan dari pihak internal perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

Terkait dana CSR, manajer mengaku bahwa sejauh ini belum ada penyaluran yang spesifik untuk wilayah sekitar tempat ia menjabat saat ini.

"Bantuan sembako yang dibagikan sebelumnya berasal dari dana perusahaan, bukan dana pribadi. Namun, untuk program TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan) yang lebih luas, biasanya berasal dari kantor pusat dan dijadwalkan untuk seluruh kebun pada tahun 2025. Saya akan mengevaluasi dan meminta data lebih lanjut mengenai penyalurannya," pungkasnya.(*) 
ADVERTISEMENT
no