Kepedulian Sosial: Haji Uma, Wagub Aceh, dan PPAM Bantu Pemulangan Warga Aceh dari Malaysia
Setelah melewati berbagai proses administrasi yang cukup panjang, AM (45), warga Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh Utara, akhirnya dapat kembali ke kampung halamannya bersama keluarganya. Kepulangan ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian dan solidaritas sosial mampu mengatasi berbagai tantangan.
Pada Minggu (30/3/2025) pukul 14.40 WIB, AM dan keluarganya tiba di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara. Untuk memastikan perjalanan mereka berjalan lancar hingga ke Aceh Utara, Haji Uma menyediakan kendaraan minibus Hiace yang mengantar mereka ke tujuan akhir dengan nyaman dan aman.
Inisiatif pemulangan ini bermula dari surat permohonan yang diajukan oleh Kepala Desa (Keuchik) Gampong kepada Haji Uma dan Wakil Gubernur Aceh. Dalam surat tersebut, pihak keluarga meminta bantuan untuk memfasilitasi kepulangan AM yang mengalami kondisi sulit di perantauan.
Total biaya yang dibutuhkan untuk proses pemulangan ini mencapai Rp 31.700.000, yang diperoleh dari berbagai sumber, termasuk keluarga AM sebesar Rp 25.000.000, Wakil Gubernur Aceh melalui Baitul Mal Aceh sebesar Rp 5.000.000, serta bantuan tambahan dari Haji Uma sebesar Rp 1.700.000, yang juga mencakup biaya transportasi dari Bandara Kualanamu ke Aceh Utara.
Aksi sosial ini mendapat apresiasi besar dari keluarga AM. Adik AM, Ema, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu abangnya kembali ke tanah air.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua yang telah membantu, terutama Haji Uma, Wagub Aceh, dan Ketua PPAM Teuku Ricky di Malaysia,” ujarnya dengan penuh haru.
Pemulangan warga Aceh yang mengalami kesulitan di perantauan bukanlah hal baru bagi Haji Uma. Selama ini, ia kerap turun tangan membantu masyarakat dalam berbagai bentuk, baik pemulangan, bantuan medis, hingga dukungan sosial lainnya. Kepedulian ini mencerminkan semangat gotong royong dan solidaritas yang terus dijaga oleh komunitas Aceh, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Aksi ini menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap sesama masih hidup dan nyata. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan komunitas perantau, menunjukkan bahwa ketika masyarakat saling membantu, segala tantangan dapat diatasi dengan lebih mudah. Semangat ini diharapkan terus menginspirasi banyak pihak untuk terus peduli terhadap sesama, terutama mereka yang sedang dalam kesulitan di perantauan.***