BREAKING NEWS

Harga Bahan Pokok Melonjak! Ketua PKK Aceh Turun Langsung ke Pasar Jelang Idul Fitri

Foto Dok Humas Pemprov Aceh


PASESATU.COM | ACEH - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, harga kebutuhan pokok di Pasar Al-Mahirah, Lamdingin, Banda Aceh, mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Marlina Muzakir, turun langsung ke pasar pada Kamis, 27 Maret 2025, untuk memantau harga dan merasakan langsung kondisi yang dialami masyarakat.


Kenaikan harga yang paling mencolok terjadi pada cabai merah, yang kini mencapai Rp55 ribu per kilogram, naik Rp5 ribu dari harga sebelumnya. Cabai hijau juga mengalami lonjakan hingga Rp35 ribu per kilogram. Sementara itu, bawang merah lokal dijual Rp40 ribu per kilogram, dan bawang merah peking lebih murah, yakni Rp25 ribu per kilogram.


Harga protein hewani juga tidak kalah mengejutkan. Daging ayam kini dijual Rp60 ribu per ekor, sedangkan harga daging sapi melonjak hingga Rp150 ribu per kilogram. Adapun minyak goreng bersubsidi masih bertahan di angka Rp16 ribu per liter, dan harga telur ayam tetap stabil di Rp45 ribu per papan.


Dalam kunjungannya, Marlina tidak hanya memantau harga, tetapi juga berbelanja langsung dari pedagang. Ia membeli berbagai kebutuhan dapur, termasuk labu tanah, cabai, dan bawang. Kehadirannya disambut antusias oleh para pedagang, yang berlomba-lomba menawarkan dagangan mereka.


Di salah satu lapak, Marlina menyempatkan diri berbincang dengan Nyak Ruhama, seorang pedagang lansia dari Krueng Kalee, Aceh Besar, yang tampak bahagia dengan kedatangannya. “Hari ini saya datang ke pasar untuk merasakan langsung bagaimana kondisi harga jelang Lebaran. Saya ingin dekat dengan masyarakat dan mendengar keluhan mereka,” ujar Marlina.


Sebelumnya, pemantauan harga juga dilakukan oleh Plt Sekda Aceh, M. Nasir, bersama Wali Kota Banda Aceh, Illiza Saaduddin Djamal, serta sejumlah pejabat terkait.


Kenaikan harga ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat yang sedang mempersiapkan kebutuhan Lebaran. Meski sebagian harga masih stabil, lonjakan pada beberapa komoditas membuat banyak warga harus lebih cermat dalam mengatur pengeluaran.***

ADVERTISEMENT
no