BUMG "Aman Phoenna" Berbagi Daging Meugang, Perkuat Kebersamaan dan Ekonomi Masyarakat
BUMG "Aman Phoenna", yang bergerak di sektor perkebunan kelapa sawit, menyembelih dua ekor sapi, dari bagi hasil keuntungan usaha. Daging tersebut kemudian dibagikan kepada sekitar 80 penerima manfaat, termasuk guru pengajian di majelis taklim. Selain itu, program ini juga mencakup 76 kepala keluarga (KK) di desa tersebut.
BUMG "Aman Phoenna" didirikan pada tahun 2021 dengan luas lahan kelapa sawit sekitar empat hektare. Badan usaha ini digagas oleh Geuchik Desa Seupeng, Abdurrahman, yang menjabat pada periode 2019-2025. Ia bertekad menjadikan BUMG ini sebagai pilar ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan bahwa Desa Seupeng dapat mandiri secara ekonomi. Jika suatu saat Dana Desa tidak lagi disalurkan oleh pemerintah pusat, desa ini sudah siap untuk berdiri sendiri,” ujar Abdurrahman.
Ketua BUMG "Aman Phoenna", Saiful Bahri, menjelaskan bahwa pendapatan yang dihasilkan saat ini belum maksimal karena kondisi lahan sawit yang memerlukan replanting. “Hasilnya masih belum optimal karena tanaman sawit yang kami beli sudah memasuki masa replanting. Namun, kami terus berupaya meningkatkan produktivitas agar manfaatnya semakin luas bagi masyarakat,” jelasnya.
Warga Desa Seupeng pun menyambut baik inisiatif ini dan mengapresiasi langkah BUMG serta aparatur desa yang telah bekerja keras untuk membangun ekonomi gampong. “Kami sangat berterima kasih kepada pengurus BUMG dan Geuchik Abdurrahman atas perjuangan mereka. Keberadaan BUMG ini menjadi harapan bagi desa kami untuk lebih mandiri, terutama dalam momen sakral seperti Meugang,” ungkap salah satu warga.
Dengan program berbagi daging Meugang ini, BUMG "Aman Phoenna" tidak hanya memperkuat nilai kebersamaan, tetapi juga membuktikan perannya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ke depan, diharapkan BUMG ini semakin berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi warga Desa Seupeng.***