14 BUMN Resmi Bergabung dengan Danantara, Langkah Strategis Optimalkan Aset Negara
Font Terkecil
Font Terbesar
Langkah strategis ini ditandai dengan pengalihan saham Seri B dari 14 BUMN tersebut ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) (BKI), yang telah ditetapkan sebagai Holding Operasional Danantara.
Pengumuman resmi ini semakin memperjelas arah gerak Danantara yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025 lalu. Ke-14 BUMN yang bergabung merupakan perusahaan-perusahaan besar dengan aset signifikan di berbagai sektor strategis.
Adapun daftar 14 BUMN yang telah bergabung adalah:
- PT Danareksa (Persero)
- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
- PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
- PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
- PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.
- PT PP (Persero) Tbk.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, dalam keterangan persnya, menyatakan bahwa penggabungan 14 BUMN ini merupakan tahap awal yang krusial dalam operasionalisasi Danantara.
"Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjadikan Danantara sebagai lembaga investasi yang kuat dan terpercaya, mampu menarik investasi baik dari dalam maupun luar negeri," ujarnya.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa Danantara akan fokus pada pengelolaan aset negara secara profesional dan transparan, serta mengarahkannya pada pendanaan proyek-proyek strategis nasional yang memiliki dampak besar bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Bergabungnya perusahaan-perusahaan BUMN unggulan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan aset negara, memperkuat struktur permodalan proyek-proyek strategis, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya menekankan pentingnya Danantara dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Dengan pengelolaan aset yang tepat dan investasi yang terarah, Danantara diharapkan dapat menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional.
Analis ekonomi menyambut baik langkah ini dan menilai bahwa pembentukan Danantara dengan melibatkan BUMN-BUMN besar adalah langkah yang tepat.
"Konsolidasi aset melalui Danantara akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pembiayaan proyek-proyek infrastruktur dan sektor strategis lainnya, tanpa terlalu bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," kata seorang analis dari sebuah lembaga think tank terkemuka.
Ke depan, pemerintah diharapkan akan terus mengembangkan Danantara dan memperluas portofolio investasinya, sehingga dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemajuan bangsa dan negara.***