Kuota Beasiswa Kelapa Sawit 2025 Naik Drastis! 4.000 Penerima Siap Dapat Pendidikan Gratis
![]() |
Ilustrasi, Biasiswa BPDPKS |
Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman, mengatakan bahwa peningkatan ini merupakan bagian dari rencana strategis pengembangan SDM di sektor perkebunan. "Pada 2025, total peserta pengembangan SDM perkebunan ditargetkan mencapai 27.000 orang, terdiri dari 4.000 penerima beasiswa, 15.000 peserta pelatihan kelapa sawit, 3.000 peserta pelatihan perkebunan kakao, serta 5.000 tenaga kerja perkebunan kelapa sawit lainnya," ujar Eddy.
Menurutnya, animo masyarakat terhadap program beasiswa ini terus meningkat, sehingga BPDPKS bersama Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan berupaya memperluas kuota penerimaan guna mendukung regenerasi tenaga kerja di industri kelapa sawit.
Untuk meningkatkan efektivitas program ini, BPDPKS juga berencana menambah jumlah lembaga pendidikan penyelenggara beasiswa, serta mengadakan berbagai fasilitasi, penyuluhan, dan pendampingan bagi pekebun. Langkah ini bertujuan untuk memastikan lulusan program beasiswa memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri kelapa sawit nasional.
Meski demikian, Eddy mengakui bahwa masih terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan program pengembangan SDM perkebunan. Salah satunya adalah durasi proses seleksi pendidikan dan penerbitan rekomendasi teknis (Rekomtek) yang cukup panjang, karena harus melalui tahapan berjenjang dari Dinas Daerah hingga Ditjen Perkebunan Kementan.
"Tantangan lainnya adalah keterbatasan jumlah lembaga pendidikan dan program studi yang memiliki kurikulum khusus kelapa sawit pada 2024," jelasnya.
Sebagai solusi, BPDPKS telah berkoordinasi dengan Kementan untuk mempercepat proses seleksi dan menyesuaikan jadwal penerimaan beasiswa dengan kalender akademik lembaga pendidikan mitra.
Peningkatan kuota beasiswa ini diharapkan dapat memperkuat sektor perkebunan kelapa sawit dengan mencetak tenaga kerja profesional dan berkompeten. Program ini juga menjadi bagian dari komitmen BPDPKS dan Kementan dalam menjaga keberlanjutan industri kelapa sawit nasional serta meningkatkan daya saing SDM di tingkat global.***