Ayah Wa & Panyang Resmi Menjabat Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara 2025-2030
Font Terkecil
Font Terbesar
PASE SATU | ACEH UTARA – Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf (Mualem), secara resmi melantik H. Ismail A. Jalil (Ayah Wa) sebagai Bupati Aceh Utara dan Tarmizi (Panyang) sebagai Wakil Bupati Aceh Utara untuk periode 2025-2030.
Prosesi pelantikan berlangsung khidmat dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara, masa sidang ke-II tahun 2024, pada Senin, 17 Februari 2025. Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali.
Dalam sambutannya, Arafat Ali menegaskan bahwa pelantikan ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, yang menyebutkan bahwa gubernur bertindak atas nama Presiden Republik Indonesia dalam mengambil sumpah dan melantik bupati serta wakil bupati terpilih.
Pelantikan Ayah Wa dan Panyang berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100.2.3-223 Tahun 2025 tentang pengangkatan kepala daerah dan wakil kepala daerah hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024. Surat keputusan tersebut dibacakan oleh Sekretaris DPRK Aceh Utara, Fakhrurazi.
Setelah pengambilan sumpah jabatan oleh Gubernur Aceh, prosesi dilanjutkan dengan penandatanganan Berita Acara Pelantikan sebagai simbol sahnya kepemimpinan baru di Aceh Utara.
Dalam sambutannya, Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung jalannya proses demokrasi.
“Kami menyadari bahwa amanah ini tidaklah ringan. Banyak tantangan yang harus kita hadapi bersama, mulai dari pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, hingga pengentasan kemiskinan. Namun, saya yakin jika kita bersatu dan bekerja sama, Aceh Utara akan semakin maju,” ujar Ayah Wa.
Ia menegaskan bahwa kepemimpinannya akan berlandaskan konsep Meligoe Panglima, sebuah gagasan yang bertujuan untuk memaksimalkan pelayanan publik, meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan, serta mengembangkan sektor ekonomi, pertanian, keagamaan, dan pariwisata.
“Kami akan memastikan bahwa pembangunan di Aceh Utara berjalan merata, sehingga seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Prinsip keadilan sosial harus menjadi dasar dalam setiap kebijakan yang kami ambil,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan daerah dalam membangun Aceh Utara.
"Kita harus bekerja sama tanpa sekat, tidak ada perbedaan antara gubernur dan bupati. Jika ada permasalahan, mari kita duduk bersama untuk mencari solusi. Jika tidak bisa bertemu siang hari, maka kita bertemu di malam hari," ujar Mualem dengan penuh semangat.***
Laporan | Syahrul